Minggu, September 24, 2006

Hari Pertama Ramadhan

Sudah tiba saatnya bulan yang sangat dirindukan datang. Bulan peningkatan kapasitas ruhiyah, bulan dimana aktifitas kemaksiatan ditekan sampai tidak berkutik lagi.

Alangkah lebih baiknya kalau punya hutang ke saudara kita lunasi terlebih dahulu, biar menjadikan puasa penuh berkah. Seorang syuhada saja akan terhambat masuk surganya ketika masih didunia masih punya tanggungan hutang. Mempercepat membayar hutang sangat-sangat dianjurkan. Meminta maaf kepada sesama, manusiakan tempatnya lupa dan dosa. Dosa yang melibatkan seseorang maka kita selesaikan dahulu. Meminta maaf tidak hanya nanti menunggu lebaran saja, tetapi sebelum memasuki bulan ramadhan juga perlu dilakukan, bahkan tiap ada kesempatan salah maka langsung meminta maaf.

Sebelum ramadhan tiba, tepatnya malam satu ramadhan aku menyempatkan diri meminta maaf lewat telpon. Maklum kalau malam pulsa bisa diminimalisir. Atas segala kekhilafan yang saya perbuat atas dirinya, yang bahkan memang sampai kelewat sangat batas. Aku ungkapkan semua, mengambil ibrohnya, dan dikemudian hari tidak akan terulang untuk yang kesekian kali. Azzam yang kuat memang jadi prasarat. Setan senantiasa mencari celah dalam setiap kesempatan. Harus ada perubahan. Harus peningkatan. Harus ada kemauan yang kuat. Dan harus ada harus ada yang lainnya.

Aku termenung mengingat masa lalu yang begitu jahilnya. Meskipun terlihat sholeh, namun aku sendiri tidak layak untuk disebut sholeh. Segala ucapan dan pesasaan hati senantiasa bertolak belakang dengan perbuatan. Sungguh hina. Aku malu pada Tuhan ku, menjadi hamba yang tidak pandai bersyukur, tidak pandai mengikuti aturan yang telah disampaikan-Nya dibumi ini. Kenapa tidak dari dahulu aku sadar. Kenapa baru-baru ini saja. Dan sampai bertahan berapa lama kesadaran ini akan sampai bertahan. Yaa Allah ujian yang Engkau sampaikan kepadaku begitu sulit aku hadapi. Begitu sulit. Mudahkan langkahku untuk hadapi hari-hari esuk dengan lebih baik, bukan menjadi orang yang sangat merugi.

Sudah saatnya kuperbaiki segala amal untuk menjaga stabilitas ruhiyah. Apaun aktifitasnya, harus aku buat target pencapaian harian, dan kulaksanakan sampai target amal tercapai.


0 komentar:

Posting Komentar