This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Cara Mengkonsumsi Madu

Madu Java Honey.

Rabu, Desember 05, 2007

libur dulu deh . . .

bjfsozeiBeberapa hari yang lalu kami (PPL Bantu / TBPP) mengadakan pertemuan, biasa rutin tiap bulan sekali. Info penting yang diterima adalah masa kerja habis setelah bulan desember. Selanjutnya akan diperpanjang lagi bersamaan dengan TBPP angkatan kedua, tepatnya bulan maret. Lha selama menunggu itu dikaberkan untuk sementara libur alias tidak masuk kerja dan tidak ada income buat kebutuhan rumah tangga.
Memang ada yang berpendapat kita tetap masuk, ada yang berpendapat ikut peraturan dari pusat (libur dulu). Aku sih lebih sepakat libur dulu, biar bisa ngerjain skipsi. Kasihan dari dulu kuliah belum dipikirkan lagi. Inilah saat yang tepat.
Semoga saja isu terkait libur dulu itu menjadi kenyataan.

Senin, November 19, 2007

Nonton Naruto

Lha ini Film gambar corek yang lagi aku sukai. Tiap sore hampir tidak pernah aku lupakan untuk menikmati film ini. Kalau sudh nonton hampir-hampir lupa sama istri. Jangankan istri makan aja sampai lupa. Ini yang membuat istriku jadi cemburu. Tiap kali aku nonton naruto mesti diganggguinnya, ditutupin TVnya lah, direbut remotenyalah, pokoknya ada deh usilnya.
Memang film ini bikin aku terbius. kalau sampai tidak nonton sekali hati ini jadi penasaran dan sangat gelo sekali. Ini dampak buruk dari film naroto kepadaku. Meskipun aku tahu akan dampak buruk bagiku, aku tetap menontonnya.
Terdengar aneh memang. Jangan sampai hal ini ketahuan sama temen halaqoh istri, bisa malu aku. Maklum, ibu-ibu kalau lagi liqo ada aja yang dibicarakan, bisa sajakan istriku keceplosan ngomongin aku dengan naruto. Bisa ketawa-ketiwi nanti ...
Selain kejelekan tentusaja menonton fil gambar corek ini ada kelebihannya. aku bisa sekolah menjadi ninja dengan naruto. Semangatdan kekonyolannyanya itu lho yang aku sukai. Dia nggak pernah yang namanya sedih, selalu aja menjadi semangat. Terutama tuh kalau lagi dekat dengan cewek berbaju merah itu (sakura). Sampai membelanya mati-matian. Dari film naruto juga mengajarkan aku tentang nasionalisme, alias cinta sama tanah kelahirannya. Naruto membela dengan segala jiwa dan raganya untuk membela kampung halamannya, keyakinannya, dan orang yang dicintainya.
Nah . . . banyak sekali kan manfaatnya. Jangan asal nonton aja, pasti ada pelajaran yang dapat kita petik hikmahnya. Yang baik kita ambil, yang jelek biarkan saja. OK ...

Kamis, Agustus 23, 2007

Liqo Baru

alhamdulillah liqo sudah bisa mulai lagi, berjalan 2 bulan. ane belum bisa menyesuaikan alias adaptasi dengan kelompok. butuh waktu yang agak lama memang, karena ane bertipikal orang yang sulit untuk bisa menyesuaiakan. tapi nggak apa-apa, lama kelamaan nanti juga bisa menyesuaikan sendiri.
sudah hampir bisa menyesuaikan dengan kelompok, beberapa hari yang lalu ane di SMS murobbi "antum liqonya pindah malam jum'at jam 20.00 dirumah pak ......... lha ini, ane dipindah lagi. dengan begitu ane butuh waktu lagi untuk menyesuaikan dengan anggota baru. tidak mengapa, mumpung masih baru sekalian dipindah-pindah aja, toh malah semakin banyak kenalan-kenalan yang baru. maklum orang baru... baru pulang kampung.
semoga liqo yang selama ini ane ikuti semakin mempermudah dalam mengarungi jalan panjang ini. amin...

Rabu, Agustus 01, 2007

Revitalisasi Kelompok Tani

Akhir-akhir ini kami (PPL) sedang disibukkan terkait dengan revitalisasi kelompok tani. Gimana nggak direvitalisasi, kelompok yang ada cuman ketuanya saja. yang lainnya entah kemana. Yang aneh lagi bantuan yang seharusnya untuk petani yang dilewatkan melalui kelompok tani ternyata hanya sampai ke pihak yang berkepentingan alias pingin memilikinya sendiri.

Lha... yang ingin diharapkan dari revitalisasi ini nanti agar Kelompok Tani yang ada di desa-desa bisa aktif dan haknya akan mendapatkan bantuan tidak diserobot oleh pihak lain. Meskipun orang itu mengatas namakan kelompok tani. Bantuan yang ditujukan untuk Kelompok Tani ya harus menjadi punyanya kelompok, dan untuk kepentingan para petani. Agar petani menjadi sejahtera.

Amin . . . .

Selasa, Juli 24, 2007

Kau yang disampingku

Dua bulan telah berlalu. Tak terasa begitu cepatnya kita lalui bersama, dalam hari-hari yang indah. Meski hidup kita belum mapan semapan layaknya orang hidup berkeluarga, engkau hadapi dengan senyum terbaikmu.

Satu jam tak bersamamu hati ini sudah ingin rasanya segera bertemu. Maklumlah... baru kemarin kita mengucap perjanjian yang sangat kuat. ya... ijab qobul itu.

Rabu, Mei 30, 2007

Hari yang dinanti

Dalam hitungan hari, saat yang selama ini dinanti-nanti akhirnya akan menghampiri. Ku senantiasa berdoa agar dipertemukan dengan hari yang bersejarah itu, dimana aku akan memulai babak hidup baru. Episode awal sebuah cita-cita membangun kerajaan kecil.

Harus aku persiapkan dengan matang dalam menyambut hari itu, karena hari itu terasa sangat istimewa. Dimana akan ada seorang permaisuri membisikkan di telingaku "Selamat Hari Lahir, sayang".

sepekan menjelang hari lahirku

Kamis, Mei 17, 2007

Menunggu

Menunggu, memang suatu hal yang menjenuhkan. Apalagi menunggu suatu yang tidak pasti. Banyak sekali hal yang kita tunggu saat ini. Misalnya, menunggu datangnya seorang sahabat menunggu hari yang dinanti, menunggu gaji bulanan, menunggu panggilan kerja, menunggu seseorang yang datang meminang, menunggu jadwal halaqoh karena mutasi, dan menunggu-menunggu yang lain. Sampai menunggu kapan ajal menjemput kita.

Agar tidak merasa bosan alias boring dalam masa penantian kita, maka sambil menunggu kita isi waktu tunggu tersebut dengan melakukan sesuatu. Entah apa itu bentuknya. Selain tidak jenuh kita juga punya manfaat, dengan bertambahnya sesuatu dari kita. ilmu, pengalaman, harta, pahala, dan lain sebagainya. Pada intinya kita mendapat nilai lebih dari hanya sekedar menunggu yang diisi dengan lamunan kosong.

Ketika saat-saat yang ditunggupun telah didepan mata, maka hati ini bagaikan terkena tetesan embun dipagi hari. Begitu menyejukkan hati, hingga tubuhpun tak mampu bergerak. Dan pada saat ini maka bekal kita sudah lumayan ada, karena disela-sela waktu menunggu, kita menghiasinya dengan amalan terbaik kita. Amalan yang bisa menjadi bekal untuk kemudian hari, dan bekal itu paling tidak sebuah perencanaan yang begitu matang dan sempurna. Insya Allah . . . .

Klaten, 17 Mei 2007
Disaat menunggu simbok yang lagi belanja di pasar.

Kamis, Mei 10, 2007

Pak Tani

Entah sudah berapa lama saya tidak lagi meng up date blog ini. Entah kenapa ketika mau meng up date nya beberapa hari yang lalu, saya senantiasa tidak bisa login. Alhamdulillah sekarang bisa.
Sudah sebulan saya mencoba mencari pengalaman kerja, sebagai PPL Bantu. Merasakan menjadi orang birokrasi yang bisa jadi dunia yang belum pernah saya masuki sebelumnya. Sayapun mencoba menyesuaikan dengan lingkungan itu, yang terkesan santai. Memang pada awal bersentuhan saya bingung harus ngapain.
Belajar memang tidak harus dibangku kuliah, tapi kali ini saya belajar langsung dari pak tani. Karena dari segi pengalaman merekalah yang lebih menguasai dari pada saya. Dan pak tani jangan dikira orang yang serba ketinggalan dlam hal apapun, tapi mereka adalah orang yang sudah maju. Hanya saja mereka bertani hanyalah sebagai pekerjaan sampingan saja.
Sebenarnya banyak sekali yang ingin saya sampaikan dalam tulisan ini, entah kapan lagi saya tulis. Semoga secepatnya...

Kamis, Maret 29, 2007

Back To Kampung

Memang terasa menyenangkan ketika pulang kampung, setelah sekian lama berada di purwokerto. Ketemu dengan bapak simbok lagi. tapi kali ini bukan untuk liburan atau sudah selesai kuliah dengan gelar sarjananya, melainkan "ngode" alias kerja. Lumayan buat nambah uang saku, dan yang pasti untuk persiapan masa depanku. membangun kerajaan kecil dengan seorang permaisuri.
Memang sebuah pilihan yang sulit, hampir kesempatan kerja ini aku tinggalkan. Karena masih punya tanggungan belum menamatkan kuliah. Atas permintaan simbok akhirnya kesempatan kerja ini terpaksa ku ambil dengan suka cita.
Jauh dari temen memang. Sekarang aku tidak bisa latihan Thifan bareng-bareng, gabung dengan pandu keadilan, dan sudah mengundurkan diri dari kepengurusan KAMMI. Biarlah menjadi kenangan. Toh masih sering ke purwokerto, kalau sempet ya mampir sebentar sekedar melepas kangen. kan gampang...

Senin, Maret 12, 2007

KEKUATAN MENGEMBAN AMANAH


“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya,…” (QS. An Nisa’ 4: 58)


Setiap manusia pastilah mempunyai beban di pundaknya suatu amanah, suatu tanggung jawab. Allah memberikan amanah kepada hamba-Nya disesuaikan dengan kadar kemampuan tiap-tiap individu, anak kecil tidaklah mengemban amanah yang sama dengan orang dewasa. Apabila anak kecil mengemban amanah seperti halnya orang dewasa, maka amanah tersebut tidaklah dapat dilaksanakan dengan maksimal atau bahkan tidak terlaksana.

Banyak sekali amanah yang ada di pundak kita, mulai dari amanah untuk mencari nafkah keluarga, mendidik anak, bersosialisasi di masyarakat, dari amanah yang besar sampai amanah yang kecil. Semua amanah yang ada di pundak kita bisa menjadi beban yang sangat dahsyat apabila kita tidak mempunyai kekuatan untuk mengembannya. Maka di sini, sangat penting bagi kita mempunyai kekuatan agar amanah yang ada mampu kita laksanakan. Janganlah kita lari dari amanah, karena hal itu justru akan melemahkanmu dan merupakan awal kegagalanmu. Bila amanah datang menghampirimu, sambutlah ia dengan optimis dan tunaikanlah segera dengan kesungguhan, ketekunan dan kesabaran. Niscaya Allah akan memberikan kemudahan dan keberhasilan.

Tunaikanlah Amanah

Besar atau kecil amanah yang dibebankan kepada kita, hendaknya kita tunaikan atau kita laksanakan. Apabila amanah itu tidak kita tunaikan, maka akan berakibat kepada diri kita serta kepada orang lain. Dampaknya, kita tidak akan mendapat kepercayaan dari orang lain lagi, karena telah mengecewakan serta membuat kerugian. Allah Ta’ala berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” (QS. Al Anfal 8: 27)

Amanah Kepemimpinan

Manusia diciptakan oleh Allah Ta’ala untuk menjadi pemimpin di muka bumi ini. Di mana manusia sebagai pemimpin atau khalifah di muka bumi harus senantiasa menjalankan amanah kepemimpinannya dengan baik yaitu memakmurkan dan melestarikan bumi. “Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di muka bumi.” (QS. Fathir 35: 39)

Pada saat ini banyak sekali manusia yang lalai dari amanahnya sebagai khalifah, mereka malah membuat kerusakan-kerusakan di muka bumi ini, yang akhirnya berimbas bagi orang banyak. Bencana yang disebabkan ulah tangan manusia datang silih berganti. Belum selesai masalah lumpur Lapindo, disusul masalah banjir, penyakit yang kian mewabah, tanah longsor, angin topan dan bencana-bencana yang lain. “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, Allah menghendaki agar mereka merasakan sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).” (QS Ar Rum 30: 41)

Padahal dahulu ketika amanah terbesar (memakmurkan dan melestarikan bumi) diberikan kepada ciptaan Allah, mereka tidak ada yang menyanggupinya karena beban tersebut terlalu berat. Dan hanya manusialah yang berani menerima tawaran yang diberikan Allah Ta’ala tersebut. “Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh.” (QS. al Ahzab 33: 72)

Setiap manusia adalah pemimpin, baik pemimpin bagi manusia yang lain atau pemimpin bagi dirinya sendiri. Dan setiap pemimpin pasti akan diminta pertanggungjawabannya di akhirat atas apa yang dilakukannya. Sebaik-baik pemimpin adalah yang mampu memberi kemanfaatan bagi yang dipimpinnya. Dan seburuk-buruk pemimpin adalah yang lalai dari apa yang diamanahkannya serta memberikan keburukan bagi yang dipimpinnya.

Dari Ibnu Umar ra., ia berkata: Saya mendengar Rasulullah saw. Bersabda: “Kalian adalah pemimpin, yang akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Suami adalah pemimpin keluarganya, dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Istri adalah pemimpin di rumah suaminya, dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Pelayan adalah pemimpin dalam mengelola harta tuannya, dan akan dimintai pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya. Oleh karena itu, kalian sebagai pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Janganlah Berkhianat

Apabila kita diberi kepercayaan untuk mengemban suatu amanah maka hendaknya kita selesaikan amanah tersebut dengan sebaik mungkin, dengan segala kemampuan. Termasuk ciri orang munafik apabila kita melalaikan atas amanah yang dibebankan kepada kita. Jangan sampai kita termasuk orang-orang yang dikabarkan oleh Rasulullah saw. sebagai golongan orang yang munafik. Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Rasulullah saw. bersabda “Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga, yaitu: Apabila berkata ia dusta, apabila berjanji ia mengingkari dan apabila dipercaya ia berkhianat.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Dan seburuk-buruk orang yang lalai dari amanah adalah orang yang diberi beban atau tanggungjawab yang besar untuk mengelola negara atau bertanggung jawab terhadap orang banyak. Di mana kebijakan yang dibuat hanya untuk kepentingan hawa nafsunya sendiri, tidak untuk memberi kebaikan bagi rakyat yang dipimpinnya, justru memberi keburukan bagi rakyat yang dipimpinnya. Hal seperti ini yang dapat dikategorikan dengan pengkhianatan terhadap rakyat. Dari Abu Sa’id Al Khudriy ra. Bahwasanya Nabi saw. Bersabda: “Setiap pengkhianat, pada hari kiamat nanti mempunyai sebuah bendera yang ditancapkan di pantatnya, lantas dengan bendera itu ia ditarik ke atas sesuai dengan pengkhianatannya. Ingatlah tiada pengkhianat yang lebih jahat melebihi pemimpin rakyat yang berkhianat.” (HR. Muslim)

Kekuatan Mengemban Amanah

Untuk senantiasa menjaga diri kita dari kelalaian mengemban amanah, maka dibutuhkan kekuatan penunjang agar amanah yang ada di pundak kita dapat kita laksanakan dengan baik. Kekuatan atau kemampuan mengemban amanah bukan pada kuantitas (banyak dan sedikit) amanah yang diemban, melainkan pada kualitas diri kita dalam mengemban amanah. Kekuatan tersebut antara lain:

1.Kekuatan Hati

Kekuatan hati adalah dengan mengingat Allah, pemenuhan kebutuhan hati sangatlah penting, agar ruh atau jiwa memiliki semangat hidup. Tanpa adanya pemenuhan kebutuhan hati maka jiwa akan mati dan tidak sanggup mengemban amanah besar yang dilimpahkan kepada kita.

Menjaga kedekatan kita kepada Allah Ta’ala merupakan sumber kekuatan yang paling penting. Karena hal ini berkaitan erat dengan niat serta keikhlasan kita. Kekuatan hati dapat kita pupuk dengan banyak beribadah kepada Allah Ta’ala. Allah akan senantiasa menolong hamba-hambanya yang beriman. “Sesungguhnya Kami menolong rasul-rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi (hari kiamat).” (QS. Al Mu’min 40: 51)

Dengan semakin berkualitasnya keimanan kita maka orientasi amalpun akan senantiasa mengharap keridhaan dari Allah Ta’ala. Dalam setiap melaksanakan amanah yang ada pada diri kita, senantiasa untuk mengharap barokah dari Allah Ta’ala. Apabila kita lalai dalam menjaga keimanan kita, bisa jadi orientasi kita akan beralih hanya untuk mengejar nafsu duniawi saja.

“Ikhlas merupakan suatu kekuatan iman pengendali jiwa yang mendorong seseorang untuk menyingkirkan kepentingan pribadi dan menjauhkan keinginan-keinginan materi, sehingga tujuan amal semata-mata hanya untuk mengharap ridha Allah Ta’ala. Sebesar apapun amalan yang kita kerjakan akan sia-sia manakala tidak disertai dengan niat yang ikhlas.” (Abdullah Nashih ‘Ulwan)

2.Kekuatan Akal

Akal adalah yang membedakan manusia dengan hewan, dengan akal manusia lebih mulia dari makhluk lainnya. Tentu saja apabila digunakan untuk hal kebaikan dan memberikan manfaat kepada orang lain. Dengan adanya ilmu dan wawasan yang luas maka amanah yang ada dipundak kita akan dengan mudah kita laksanakan.

Ilmu dan wawasan akan memberikan jalan bagi kita untuk mempermudah dalam menyelesaikan setiap ada permasalahan. Banyak sekali perbedaan antara orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu. Dengan ilmu, kita mendapatkan nilai lebih di hadapan manusia dan di hadapan Allah Ta’ala. “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al Mujadilah 58: 11)

3.Kekuatan Fisik

Selain adanya kekuatan hati serta kekuatan akal, kekuatan fisik juga sangat menentukan terlaksananya amanah. Apabila kita memiliki kekuatan hati serta kekuatan akal tapi kita lemah dalam kekuatan fisik (sakit-sakitan), maka kita tidak akan mampu merealisasikannya.

Menjaga kondisi fisik agar senantiasa sehat merupakan suatu hal yang harus kita lakukan, yaitu dengan senantiasa olah raga yang teratur, menjaga pola makan kita, makan dan minum yang halal serta baik, menjaga kebersihan dan kesehatan diri dan lingkungan. Bukankan orang yang kuat lebih dicintai Allah dari pada orang yang lemah? Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dikatakan bahwa
“Mukmin yang kuat itu lebih baik atau disukai Allah daripada mukmin yang lemah.”

Khatimah

Amanah terbesar kita sebagai manusia adalah menjadi khalifah di muka bumi ini, untuk memakmurkan dan melestarikan bumi demi kemaslahatan umat. Kemampuan kita mengemban amanah bukan pada banyak sedikitnya amanah yang ada pada kita, melainkan pada kualitas diri dan kesungguhan karena Allah dalam menunaikan amanah. Untuk bisa mengemban amanah yang ada di pundak kita, maka diperlukan tiga kekuatan, yaitu kekuatan hati, kekuatan akal serta kekuatan fisik.

Yakinlah, bahwa layaknya sebuah beban setiap amanah yang Alah berikan tidak akan melebihi kemampuan hamba-Nya. Allah Ta’ala berfirman: “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya…” (QS. Al Baqarah 2: 286)

Wallahu a’lam bishshawab. [IA]

Maroji’:
Al Qur’an, Riyadhus Shalihin, Taujih Ruhiyah, Super Mentoring

Kamis, Maret 08, 2007

Semua Itu Adalah Godaan


Sudah semestinya diri kita punya impian, dimana impian itu harus kita wujudkan. baik impian jangka pendek maupun impian jangka panjang. Secara mudah impian jangka pendek yaitu impian kita yang harus kita wujudkan di dunia dan impian jangka panjang yaitu impian kita yang akan kita nikmati di akherat kelak, yaitu surgaNya.

Namun, saya akan mencoba menuliskan tentang impian jangka pendek saja. Dimana impian jangka pendek ini akan senantiasa ada, senantiasa berubah-ubah, senantiasa tidak jelas kemana arahnya. Sehingga impian yang semula kita impikan di awal dapat tertutupi atau terkalahkan dengan impian impian masa kini. karena impian kita senantiasa berubah-ubah. Nah ini yang menjadi permasalahannya. Impian yang sudah lama kita perjuangkan agar terealisasi tak kunjung tiba.

Perlu ada komitmen yang sangat kuat dalam diri kita untuk merealisasikan impian yang sudah lama kita perjuangkan tadi. Meskipun impian yang saat ini sudah didepan mata terealisasi. Kalau impian yang lama kita biarkan dan kita wujudkan impian yang baru maka impian yang lama itu akan sirna. padahal kita sudah banyak mengeluarkan biaya, waktu yang kian berlalu, dan tenaga yang begitu besar.

Semua itu adalah ujian bagi kita. Menikah, kerja, hidup berfoya-foya dan lain sebagainya itu adalah godaan. Apabila kita lalai dan terlena, maka kita akan terbuai didalamnya. Banyak yang sudah mengukir sejarah karenanya, sudah selayaknya kita belajar tanpa harus mengikutinya. Cukup melihat saja.

Luruskan niatan kita untuk mewujudkan impian, impian yang selama ini kita perjuangkan. Luruskan niatan kita karena itu modal awal terealisasinya impian kita. Luruskan niatan kita karena hanya dengan itu kita akan menjadi kekasih-Nya. Luruskan niatan kita dengan dihias dengan keikhlasan dan kesholehan.

Selasa, Maret 06, 2007

Hiasi Langkahmu


Hari demi hari telah berlalu, semakin bertambah umur maka jatah umur kita akan berkurang. Maka sudah barang tentu setiap langkah kaki kita dalam menapaki sisa umur yang diberikan Allah Ta'ala haruslah punya makna, mampu meninggalkan pesan pada orang disekeliling kita. Memang tidak mudah menjadi sosok yang mampu menorehkan kemanfaatan bagi sekitar, setidaknya kita sudah mencoba untuk berbuat yang lebih baik.

Butuh belajar untuk menjadi dewasa, kesalahan sering kali senantiasa menghiasi tiap jengkal langkah yang kita pijakkan. Salah dalam melangkah bukan berarti kita telah membuat kesalahan, tapi dengan apa yang telah kita lakukan setidaknya mampu memberikan pelajaran berharga. Dengan mampu mengambil hikmah atas apa yang telah kita putuskan setidaknya mampu menjadikan diri ini lebih dewasa.

Belajarlah pada alam, karena alam adalah salah satu surat cinta dari Allah yang diperuntukkan untuk kita. Apabila kita mampu membaca, meresapi dan melakukan pesan dalam surat tersebut kita akan menjadi orang yang akan mencapatkan Cinta-Nya. Alam ini terus berputar terus berjalan dan terus berlalu. kita harus mampu mengimbangi gerakan alam disekitar kita. Dengan mengikuti gerakan alam disekitar kita maka kita tidak menjadi orang yang tergilas oleh alam itu sendiri.

Teruslah melangkah meskipun langkah itu hanya sejengkal. Tiap jengkal yang kita langkahkan akan menuju cita-cita yang kita impikan. Tanpa sebuah langkah yang kecil itu maka kita tak akan mampu melangkah yang lebar. Belajarlah dari langkah-langkah kecil untuk menuju langkah yang dahsyat.

Jumat, Februari 16, 2007

RAMALAN

RAMALAN
Sebuah kehidupan jahiliyah

Barang siapa datang kepada tukang ramal kemudian menanyakan sesuatu dan ia mempercayainya, maka tidak diterima sholatnya selama empat puluh hari. (HR. Muslim)


Tentu kita tidak asing lagi mendengar kata ramalan, kata itu sering kali muncul ditengah-tengah kita. Baik itu melalui media koran maupun media televisi. Ramalan bintang, ramalan jodoh, ramalan awal tahun, ramalan tangan, dan masih banyak ramalan-ramalan yang lainnya. Semua itu hampir merasuk kepada seluruh lapisan masyarakat kita, baik tua maupun muda.

Perlu kita kaji ulang pemahaman kita mengenai ramalan ini, karena ini permasalahan yang harus kita perhatikan, dimana permasalahan ini berada ditengah-tengah kita yang bisa merusak hubungan kita sebagai kaum muslimin dengan Allah Ta’ala.

Ramalan

Ar Raml adalah cara mencari barang yang hilang dengan cara membuat garis-garis di atas pasir/tanah. Termasuk dalam kategori ini adalah ramalan bintang/astrologi, yang dalam agama dikenal dengan istilah tanjim. Perbuatan ini termasuk dalam kategori sihir dan dajl (kebohongan besar). Rasulullah bersabda :
“Barangsiapa mengutip ilmu (pengetahuan) dari bintang, ia telah mengutip satu cabang dari sihir, ia bertambah sesuai dengan tambahan yang dikutip”. HR. Abu Daud, Ibn Majah, Ahmad

Orang yang mempelajari aspek perbintangan bisa menghantarkan kepada kekufuran, seperti mengklaim ilmu ghaib. Hal ini termasuk sihir dan syirik, sebab tidak ada yang mengetahui alam gaib selain Allah Ta’ala.

Sedangkan orang yang mempelajari jarak bintang, posisi, ukuran besar, daerah edarnya dan semacamnya, yang bisa diketahui dengan pengamatan, teleskop dan semacamnya yang dikenal dengan ilmu falak (astronom) tidak termasuk dalam kategori ramalan. Sebab ilmu ini memiliki dasar kaidah dan sarananya.

Dukun atau Peramal

Syeikh Abdurrahman bin Hasan Ali mengatakan, Dukun (al Kahin) ialah orang-orang yang mengambil perkara ghaib. Sedangkan menurut Ibnu Taimiyah bahwa al kahin, al Arrof, dan al Munajjim (peramal bintang) adalah tiga kata yang sama artinya, yaitu orang-orang yang memberitakan hal ghaib untuk memberikan sesuatu yang akan terjadi, atau menunjukkan barang yang dicari. Mereka mengetahui ilmu gaib, baik tentang masa datang atau yang ada pada hati manusia, baik dengan cara berhubungan dengan jin, atau melihat (mengamati) atau dengan menggaris-garis di pasir, atau membaca telapak tangan, lepek (tatakan gelas) atau benda lainnya.

Para dukun menggunakan jasa para jin untuk membuat dirinya serba tahu, tentu saja dengan prasyarat-prasyarat yang harus dipenuhi agar jin tersebut mengabulkannya. Baik itu kepatuhan dia kepada jin sampai tunduk sujud dihadapan jin tersebut. Sungguh ini sangat menghinakan manusia, bukankan Allah Ta’ala memerintahkan golongan jin untuk bersujud kepada Adam as. dalam rangka menghormati dan memuliakan Adam as. serta sebagai bukti kepatuhannya kepada Allah. ”Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.” (QS. Al Baqarah [2] : 34)

“Barangsiapa mendatangi Kahin (dukun) lalu ia membenarkan apa yang diucapkannya, niscaya ia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad SAW. HR. Abu Dawud, at Tirmidzi, Ibn Majah, Ahmad dan Ad Darimiy.

“Dan bahwasannya ada beberapa orang di antara manusia meminta perlindungan pada beberapa jin. Maka jin-jin itu menambah bagi mereka dosa dan kesalahan” (QS. al Jin [72] : 6).

Jin (setan) mendapatkan kabar dari langit dengan cara mencuri dengar pembicaraan dari langit yang disampaikan kepada malaikat. Setelah jin (setan) tersebut mendapatkan beritanya lantas ia memberitahu kepada para dukun kemudian mereka membubuhinya dengan seratus kebohongan.

Dinegeri inipun dukun atau peramal menjadi sebuah pekerjaan, dengan meramal seseorang dapat meraih keuntungan (uang) yang besar. Bahkan diantaranya ada yang yang menjadi selebritis, setiap ada suatu peristiwa pasti tidak luput dari sorotan kamera untuk mengungkapkan ramalan-ramalannya. Dan anehnya media yang notabene dekat dengan tehnologi (orang yang didalamnya mempunyai pengetahuan yang lebih) sangat mendukung akan hal itu. Secara rasional akalpun akan terlihat aneh. Manusia yang terpelajar masih mengandalkan ramalan sebagai referensi dalam menentukan sikap, bmeskipun ramalan itu tidak jelas kebenaran maupun asal-usulnya. Untuk meyakinkan profesinya biasanya dukun atau tukang ramal banyak menggunakan nama-nama tertentu, seperti, ahli hikmah, paranormal, ahli pengobatan mujarab, ahli petunjuk ghaib dan lain sebagainya.

Rasulullah SAW pernah ditanya mengenai dukun atau peramal ini. “Dari ‘Aisyah ra., ia berkata : Ada beberapa orang bertanya kepada Rasulullah saw. Tentang dukun, kemudian beliau menjawab : “Bukan apa-apa.” Mereka berkata : “Wahai Rasulullah, sesungguhnya kadang-kadang ia menceritakan sesuatu dan sesuatu itu benar-benar terjadi.” Kemudian Rasulullah saw. Bersabda : “Kalimat itu termasuk hak (benar), dan dicuri oleh makhluk sebangsa jin kemudian disampaikan kepada telinga dukun, kemudian dukun itu mencampur-adukkanya dengan seratus kebohongan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Golongan jin (setan) punya maksud untuk membuat manusia lalai dari mengingat Allah Ta’ala. Manusia lebih membutuhkan jin dari pada Robbnya sendiri yang telah menciptakannya sebagai penolong. Manusia lebih percaya kepada makhluk yang lebih rendah derajatnya dibandingkan dengan manusia.mereka lebih memilih kebohongan dari peramal dari pada petunjuk yang yang paling benar yaitu al Qur’an dan as Sunah. ”Dan (ingatlah) hari diwaktu Allah menghimpunkan mereka semuanya (dan Allah berfirman): "Hai golongan jin, sesungguhnya kamu telah banyak menyesatkan manusia", lalu berkatalah kawan-kawan meraka dari golongan manusia: "Ya Tuhan kami, sesungguhnya sebahagian daripada kami telah dapat kesenangan dari sebahagian (yang lain) dan kami telah sampai kepada waktu yang telah Engkau tentukan bagi kami." Allah berfirman: "Neraka itulah tempat diam kamu, sedang kamu kekal di dalamnya, kecuali kalau Allah menghendaki (yang lain)." Sesungguhnya Tuhanmu Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al An’am [6] : 128)

Minta Diramal

Minta diramal kemudian mempercayai ramalan tersebut adalah suatu budaya jahiliyah yang jauh dari nilai-nilai Islam. Misalnya minta diramalkan akan jodoh, pekerjaan, kesehatan, serta keuangan. Saat ini memang sangat mudah mendapatkan ramalan tentang diri seseorang, banyak media yang menampilkan ramalan bintang disana. Jadi tidak usah susah-susah datang keseorang peramal, kita hanya membeli koran saja atau kirim SMS maka kita dengan segera mendapatkan ramalan yang kita inginkan. Dengan adanya kemudahan ini maka akan banyak sekali manusia terutama umat islam masuk dalam perangkap-perangkap yang disiapkan oleh setan untuk menyesatkan manusia.

Dari Shafiyyah binti Abu Ubaid dari salah satu seorang istri Nabi saw., beliau bersabda : ” Barang siapa datang kepada tukang ramal kemudian menanyakan sesuatu dan ia mempercayainya, maka tidak diterima sholatnya selama empat puluh hari.” (HR. Muslim)

Demikian ini keadaan orang yang mendatangi dukun. Bagaimana dengan yang ditanya (dukunnya)? Perbuatan demikian dilarang dalam Islam dan dianggap kufur terhadap ajaran yang diturunkan kepada Muhammad saw, karena dalam ajaran Islam ditegaskan bahwa tidak ada yang mengetahui ilmu gaib selain Allah Ta’ala.

Ramalan Nubuwwah

Hanya Allah Ta’ala yang mengetahui hal ghaib dan memberitahukannya kepada orang yang dikehendakiNya, yaitu para nabi dan rasul. Nabi yusuf as. dikaruniai Allah Ta’ala berupa menafsir mimpi sehingga nabi yusuf as. Menyelamatkan negerinya yang terancam kekurangan pangan. Nabi Muhammad saw juga mendapatkan berita dari Allah Ta’ala. Rasulullah pernah memberitakan bahwa suatu saat Romawi dan Persi akan mampu ditaklukkan oleh umat islam. Berita tersebut beliau katakan ketika menghadapi orang kafir pada perang parit, sehingga membuat optimis pasukan muslim. Dan masih banyak berita berita ghaib yang lain, misalnya pada akhir jaman akan turun dajjal serta imam mahdi, matahari terbit dari barat. Sebagai mana firman Allah : “(Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya.” (QS. al Jin [72] : 26-27)

Pola perdukunan yang dilakukan pada masa Jahiliyah terbagi dalam tiga macam, yaitu :
1. Bekerja sama dengan jin, yang memberikan informasi kepada dukun itu, setelah jin mencuri informasi dari langit.
2. Memberitahukan sesuatu yang diketahui dan pernah terjadi di wilayah lain, kepada orang yang bertanya sesuatu kepadanya.
3. Munajjim, dengan menggunakan bintang-bintang.

Allah Ta’ala menciptakan bintang-bintang dilangit sebagaimana yang dikabarkan dalam al Qur’an adalah sebagai dasar penentuan arah mata angin, petunjuk bagi musafir dalam menentukan posisi tujuan perjalanan, sebagai hiasan dilangit, dan untuk melempar setan-setan yang mencuri berita di langit. ”Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala.” (QS. al Mulk [65] : 5)

Sikap Kita Terhadap Ramalan

Kita hendaknya sejauh mungkin menjauh dari masalah yang dapat menyebabkan kerusakan hati kita, kerusakan keislaman kita dari perilaku-perilaku dosa besar seperti halnya ramalan. Kekuatan aqidah seorang muslimlah yang menjadi dasar agar terhindar dari perilaku tersebut. Kita hendaknya senantiasa mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala dengan memperbanyak amal ibadah, serta memperbanyak ilmu keislaman agar kita tidak terperosok kepada jalan yang membuat kita tergelincir dari jalan-Nya.

Hendaknya diantara kaum muslimin ada budaya saling menasehati antara satu dengan yang lain. Apabila saudara kita masuk kedalam perilaku yang berkaitan dengan ramalan (khususnya) maka kita berkewajiban mengingatkannya.

Kita hendaknya punya upaya untuk mengurangi perilaku yang berkaitan dengan ramalan dengan memboikot produk-produk yang berkaitan dengan ramalan tersebut. Tidak membeli barang yang ada simbol ramalan bintang, menyampaikan kritikan serta masukan kepada pengelola media massa, dan lain sebagainya. Semua itu demi upaya menjauhkan kita dan kaum muslimin dari praktik-praktik yang menyesatkan.

Wallahu a’lam bish-shawab. [IA]

Maroji’ :
Riyadhus Shalihin
Pengantar Studi Aqidah Islam
Studi Islam 2
Materi Tarbiyah
di cetak di buletin labbaik edisi 7 /XVI 16 Februari 2007

Rabu, Februari 07, 2007

Kuliah Kerja Nikah

KKN (Kuliah Kerja dan Nikah) tiga rangkaian yang mesti ane jalanin. Satu-satu atau secara bersamaan, hanya waktu yang bisa menjawabnya. Sekarangpun sebenarnya sudah bisa dijawab, tapi nggak pede kalau jawabannya malah dianggap ngawur. Yang pasti ane, antum, kita pasti akan mengarunginya alias menjalainya. Syukur-syukur kalau tiga hal tersebut bisa dilakukan secara bersamaan dan membuahkan hasil yang bagus agar menjadi contoh bagi yang lain. Terkadang kita melihat dari realita beberapa orang yang nekat melakukan tiga hal tersebut bukannya berhasil semua malahan amburadul semua, paling nggak salah satu ada yang jadi korbannya. Entah kuliahnya, kerjanya atau nikahnya. Bisa gawat kalau nikahnya yang amburadul, masa depan bisa curam.

Butuh kematangan dalam bersikap sebelum menentukan pilihan - pilihan kita, apalagi kalau pilihan itu adalah pilihan yang dirasa sulit. Murobbi ane pernah membekali kami dalam menentukan pilihan. Mau tahu ... bagini.. Pilihan yang kita ambil hendaknya tidak meninggalkan unsur Robbani alias berorientasi pada ridho Allah Ta'ala. Pilihan kita hendaknya tidak berdasar pada hawa nafsu. pilihan kita hendaknya memberikan keberlangsungan dakwah. Begitu kira kita nasehatnya...

Jadi ketika kita mengambil sebuah pilihan kita harus paham betul konsekuensi dari setiap pilihan yang akan kita ambil. Jangan sampai kita menyesal akan pilihan yang bisa jadi kurang berhasil dikemudian hari.

Selasa, Februari 06, 2007

Berlatih Thifan Po Khan

Sudah sebulan berlalu latihan kungfu Thifan Po Khan (Pukulan Bangsawan), lumayan ada penambahan kemampuan fisik. Badan jadi segar, kuat, dan berenergi. Pada waktu awal mulai latihan, selama tiga pertemuan badan terasa pegal-pegal. Maklum baru pengkondisian fisik dimana dulunya jarang berlatih fisik.

Ada tiga hal yang diajarkan dalam Thifan, pernapasan, latihan jurus, dan pengobatan. Ketiga hal ini harus berimbang, karena tiga hal ini akan saling mendukung satu sama lain. Banyak sekali kemanfaatan berlatih Thifan.

Dalam setiap latihan diawali dengan sentay (senam), latihan kelincahan, latihan jurus, dan pernafasan. Senam dengan melakukan pelenturan dan penguatan terutama pada leher dan tangan. Latihan kelincahan berupa guling depan, guling samping, guling belakang, meroda, lompat harimau. Pernapasan menggunakan pernapasan hewan. Pernapasan katak, pernapasan beruang, pernapasan naga, pernapasan harimau, pernapasan kilin.

Dalam sebulan kami sudah diajari tendangan, sungguh sangat cepat sekali pelatihannya.

Jumat, Januari 26, 2007

PP no 37

hari ini ada beberapa mahasiswa yang melakukan aksi penolakan terhadap PP no 37. menurut pendapatnya PP tersebut sangat merugikan rakyat, dimana anggota dewan digaji dengan kenaikan 100 %. Dimana rakyat sedang mengalami keterpurukan, banyak bencana disana-sini, hutang pun belum lunas juga sampai saat ini. Memang bikin gemezzz aja anggota dewan.

mereka sudah sibuk mengunjungi sorum mobil, kira kira nanti akan ganti mobil yang mana. apa nggak gila. Anggota dewan tidak semuanya baik, dan tidak semuanya busuk. Bisa jadi ada beberapa diantara mereka yang tidak tega menerima gaji yang sebegitu besarnya. Sementara ada banyak rakyat yang membutuhkannya.

kalaupun dengan PP no 37 tersebut dengan maksud agar uang sampai kepada rakyat secara langsung menurut saya tidak masalah, karena anggota dewan adalah perwakilan dari rakyatnya. mosok setelah jadi orang yang punya kekuasaan yang sering pegang uang banyak akan lupa dengan rakyat kere yang bisa jadi mati-matian sebagai pendukung setianya. Apa nggak kurang ajar itu namanya.

Ambillah gaji secukupnya saja, selebihnya bagikan ke rakyat !! Anggota dewan lulusannya apasih, kalau pernah S3 gaji 5 juta saya rasa cukup, lulusan S2 gaji 4 juta cukup, lulusan S1 gaji 3 juta cukup banget, lulusan SMA gaji 2 juta kan sangat cukup. Bagi anggota dewan yang nggak lulus SMA gaji 1 jutapun saya kira cukup.

Bagi anggota dewan, tolong dong mikirin rakyatnya. Nggak cuman mikirin perutnya melulu, buncit tau..

Afwan lagi emosi.

Senin, Januari 22, 2007

Biarkan Terbang Bebas

Pada akhir-akhir ini kita sering disuguhi berita negatif tentang dunia peternakan, salah satunya adalah terkait dengan merebaknya wabah flu burung. Oleh karena itu, isu ini membawa dampak yang sangat besar terhadap dunia peternakan terutama ternak unggas.
Adanya instruksi pemusnahan semua unggas akan berdampak besar bagi kita. Sudah dari dahulu kala kita tidak bisa dipisahkan dari unggas, baik itu ayam maupun burung paliharaan. Andaikan ini diterapkan maka kita harus merelakan burung piaraan yang kita sayangi dibunuh dan digoleng. Sungguh tragis nasibnya.

Apa boleh buat, dengan alasan kesehatan maka semua itu bisa saja terjadi. Namun seandainya itu terjadi, maka dari mana kita akan makan daging unggas. Tentu tidak lain dan tidak bukan adalah mengimport dari luar negeri. Bisa jadi ini adalah biang keladinya, untuk mengimpor daging dari luar negeri maka perunggasan dinegeri ini diberangus dengan sadisnya.

Semoga saja kasus ini cepat selesai, dan dapat diketemukan pula dalang dari semua ini. Amerika, yahudi. atau yang lain ...

Rabu, Januari 17, 2007

I'dad Fii Jihad

Banyak sekali yang dapat kita lakukan dalam rangka i'dad. Baik itu dalam hal ma'nawi, fikriyah maupun jasadiyah. Dalam pemaparan kali ini saya akan lebih menonjolkan pembahasan mengenai i'dad dalam hal jasadiyah kita. Bukan berarti menafikan i'dad dalam hal yang lain.
Dalam sebuah Hadits "Muslim yang kuat lebih dicintai Allah dari pada muslim yang lemah". Ini salah satu yang menjadi dasar kita sebagai seorang muslim haruslah mempunyai jasad yang kuat. Kita juga pernah mendengar bahwa Rasulullah pernah bergulat dengan seorang pegulat dan rasulullah memenangkannya. Dan masih banyak sekali kisah-kisah yang lain dari para nabi dan sahabat.
Bahwa yang menjadi perhatian kita adalah bagaimana mempersiapkan jasad kita menjadi kuat sebagaimana kuatnya para nabi dan para sahabat. Karena apa, dengan jasad kita yang kuat maka kita akan mampu mempertahankan kemulian dien kita, diri kita dan keluarga kita.
Coba kita bayangkan apabila jasad kita tidak kuat, maka yang terjadi adalah penghinaan yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak suka dengan kita bahkan agama kita yang mulia. lain ceritanya ketika kita menjadi orang yang kuat, maka musuh-musuh kita dan musuh-musuh Allah akan menjadi tergetar.
Inilah pentingnya kita mempersiapkan diri kita, membekali diri kita dalam hal jasadiyah. Banyak sekali yang dapat kita lakukan untuk membekali diri kita. Olah raga yang rutin, ikut klub bela diri, menjaga pola makan, dan masih banyak lagi. Siapkan Diri kita untuk menghadapi segala rintangan yang bisa jadi terjadi tanpa sepengetahuan kita.

Minggu, Januari 14, 2007

Rahasiakan Khitbah

Beberapa saat yang lalu, aku mendengar seorang akh yang membaca buku yang disana terdapat tulisan "rahasiakan khitbah". Memang masalah ini hanya sedikit orang saja yang tahu. Kalau baru dalam tahab khitbah saja sudah dipublikasikan dengan hehoh, khawatirnya nanti kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Malahan akan bisa menjadikan bumerang bagi kita, suatu hal yang bikin malu alias minder karena gagal proses.

Karena khitbah yang punya kultur yang agak amniyah tersebut, bagi antum (baik ikhwan maupun akhwat) mesti hati-hati dalam menaruh harapan, atau calon target bidikan (kalau ada). Jangan sampai mengkhitbah orang yang sudah dikhitbah sama saudara kita apalagi satu kost. Dan juga bagi ukhti-ukhti jangan terlalu over laping didepan ikhwan yang menurut kita sangat cocok dengan kita, bisa jadi ikhwannya sudah menjatuhkan pilihan kepada salah satu ukhti diantara akhwat.

Untuk menghindari kesalah pahaman ataupun kesalahan dalam langkah awal dalam membangun kerajaan kecil kita, maka sebagai sarannya pakailah MC (Mak Comblang). Baik MC yang resmi maupun MC yang tidak resmi. Biar kita tidak bikin malu dan malu-maluin.

Selasa, Januari 09, 2007

Biarkan Dia menemukan Takdirnya

Allah telah menggariskan empat hal sebelum kita lahir. Umur kita, jodoh kita, rizki kita, dan suka duka kita. Kita didunia hanya sekedar berusaha untuk menjemput takdir kita, selebihnya adalah kekuasaan Allah Ta'ala. Pernah beberapa waktu yang lalu saya terbelsit dalam ingan dan harapan ingin menghantarkan lebih tepatnya sebagai fasilitator akan menjemput takdir. menjadi MC (Mak comblang), meskipun saya sendiri masih di bilang pria kesepian alias sendirian, tapi tidak mengapa. Setidaknya sudah bercita-cita dibangunkan rumah di Surga.

Menjadi MC memang tidak semudah yang saya prediksikan. Apalagi ini menyangkut masa depan anak orang, bukan dengan saya melainkan dengan anak orang yang lain. Apabila yang kita temukan kedepannya bahagia dan sukses, maka kita akan turut bahagia juga. Tapi apabila disalah satu pihak ada yang dirugikan (terutama pihak akhwat) lantas apa kita mesti bertanggung jawab harus menanggung semua derita kegiannya dengan menggantikan posisi si empunya. Kan repot tho...

Saya jadi tersadar beberapa waktu yang lalu, kenapa saya malah mau mengurusi urusan yang seharusnya bukan menjadi urusan saya. Padahal saya sendiri banyak sekali urusan yang sampai saat ini belum terselesaikan juga, masalah inilah, masalah itu lah, ternyata banyak sekali masalahnya. Memang saya harus berkonsentrasi dengan urusan saya sendiri, terutama dalam menjemput takdir saya. Bukan berarti ini karena tidak berhasilnya atau kurang ahli dalam menjadi MC, ini karena saya tersadar akan posisi saya. Saya ucapkan kepada akhwat yang telah menyadarkan saya. Syukron...

Biarkan dia menemukan takdirnya sendiri. Suatu saat apabila saya dibutuhkan, saya mencoba berperan sesuai kemampuan. Hanya sebatas kewajaran saja. Semoga ... semoga kalian menemukan takdir kalian. Secepatnya. Dan sayapun ingin menemukan takdir sendiri. Secepatnya juga.