Selasa, Januari 09, 2007

Biarkan Dia menemukan Takdirnya

Allah telah menggariskan empat hal sebelum kita lahir. Umur kita, jodoh kita, rizki kita, dan suka duka kita. Kita didunia hanya sekedar berusaha untuk menjemput takdir kita, selebihnya adalah kekuasaan Allah Ta'ala. Pernah beberapa waktu yang lalu saya terbelsit dalam ingan dan harapan ingin menghantarkan lebih tepatnya sebagai fasilitator akan menjemput takdir. menjadi MC (Mak comblang), meskipun saya sendiri masih di bilang pria kesepian alias sendirian, tapi tidak mengapa. Setidaknya sudah bercita-cita dibangunkan rumah di Surga.

Menjadi MC memang tidak semudah yang saya prediksikan. Apalagi ini menyangkut masa depan anak orang, bukan dengan saya melainkan dengan anak orang yang lain. Apabila yang kita temukan kedepannya bahagia dan sukses, maka kita akan turut bahagia juga. Tapi apabila disalah satu pihak ada yang dirugikan (terutama pihak akhwat) lantas apa kita mesti bertanggung jawab harus menanggung semua derita kegiannya dengan menggantikan posisi si empunya. Kan repot tho...

Saya jadi tersadar beberapa waktu yang lalu, kenapa saya malah mau mengurusi urusan yang seharusnya bukan menjadi urusan saya. Padahal saya sendiri banyak sekali urusan yang sampai saat ini belum terselesaikan juga, masalah inilah, masalah itu lah, ternyata banyak sekali masalahnya. Memang saya harus berkonsentrasi dengan urusan saya sendiri, terutama dalam menjemput takdir saya. Bukan berarti ini karena tidak berhasilnya atau kurang ahli dalam menjadi MC, ini karena saya tersadar akan posisi saya. Saya ucapkan kepada akhwat yang telah menyadarkan saya. Syukron...

Biarkan dia menemukan takdirnya sendiri. Suatu saat apabila saya dibutuhkan, saya mencoba berperan sesuai kemampuan. Hanya sebatas kewajaran saja. Semoga ... semoga kalian menemukan takdir kalian. Secepatnya. Dan sayapun ingin menemukan takdir sendiri. Secepatnya juga.

0 komentar:

Posting Komentar