Kamis, Desember 28, 2006

Cinta dan Pengorbanan


Ibrahim, sosok laki-laki yang paling bahagia, ketika anak pertamanya lahir setelah sekian lama dinanti-nanti. Bukan waktu yang pendek ketika Ibrahim menginginkan seorang anak, setelah bertahun-tahun lamanya, Allah Ta’alapun mengabulkan keinginannya. Terlahir dari rahim Siti Hajar.

Kelahiran anak pertamanya, Ismail, memberi kebahagiaan tersendiri bagi Ibrahim. Ibrahimpun sangat mencurahkan kasihsayangnya kepa Ismail. Pada suatu saat Allah menguji kecintaan Ibrahim, apakah lebih mencintai Ismail atau Allah Ta’ala. Maka Ibrahim diperintahkan membawa Siti Hajar beserta Ismail pergi kesuatu tempat – sekarang adalah mekah – dan ditinggalkan ditempat itu yang hanya berbekal sedikit air. Ibrahimpun dengan tabah meninggalkan Siti Hajar beserta Ismail yang masih bayi di padang pasir yang panasnya begitu luar biasa, dan hanya kepasrahan kepada Allahlah Ibrahim mencurahkannya.

Dibalik peristiwa ini maka diabadikan oleh Allah, setiap orang yang berhaji maka mereka menirukan apa yang dilakukan oleh Siti Hajar berlari-lari dari shofa sampai marwa demi mendapatkan sedikit air untuk anak tercinta, karena air susunya sudah kering.

Airpun didapatkannya tepat dibawah kaki Ismail yang ditinggalkannya. Sebuah keajaiban, sebuah mu’jizat, airpun mengalir tak ada habisnya, seandainya Siti Hajar tidak membendung aliran mata air tersebut, niscaya mekah akan tenggelam dengan air. Siti Hajar lantas berucap zam-zam ... zam-zam ...

Beberapa tahun Ibrahim berpisah dengan Siti Hajar beserta Ismail, Ibrahimpun dihinggapi rasa rindu, Ibrahimpun akhirnya mengazamkan diri mengunjungi mereka. Ternyata daerah tempat dimana Ibrahim dulu meninggalkan mereka sudah menjadi daerah yang ramai. Ditempat itulah Ibrahim mencurahkan kasih sayangnya kepada Ismail. Seperti yang kita ketahui, yang meninggikan bangunan ka’bah adalah mereka, Ibrahim dan Ismail.

Untuk menguji kecintaannya kepada Allah Ta’ala, Ibrahimpun diuji untuk yang kedua kalinya. Ibrahim bermimpi menyembelih putranya, Ismail. Dan inipun kemudian disampaikan kepada istri dan anaknya. Dan jawaban paling mengesankan yang keluar dari bibir Ismail “Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar."
Kesabaran dan ketaatan Ibrahim dan Ismail sudah terbuktikan, akhirnya Allah Ta’ala menggantinya dengan hewan sembelihan seekor domba yang besar. Peristiwa ini diabadikan dalam tiap tahun di hari raya haji, setiap muslim yang mampu dianjurkan berqurban.

Inilah bukti kecintaan Allah Ta’ala kepada hambanya, barang siapa yang sabar dan taat maka akan mendapatkan limpahan rahmat. Kecintaan dan pengorbanan yang dilakukan Ibrahim mendapatkan kemuliaan yang agung disisi Allah Ta’ala. Dan Ibrahimpun salah satu dari beberapa nabi yang mendapat julukan ulul azmi. Iapun menjadi bapaknya para nabi, dari Ibrahim lahirlah nabi-nabi setelahnya.

0 komentar:

Posting Komentar