Sabtu, Desember 09, 2006

Mukhoyam

" Tiarap ... !!! Semuanya tiarap, Kepalanya menyentuh tanah " Teriak Instruktur. Entah yang mana instrukturnya semua teriak. "Sekarang merayap, sampai ujung lapangan. Cepat." "Salah sendiri bawa barang banyak-banyak, diisi makanan ya..!! perut saja yang dipikirin ." Tambah instruktur. merayap, berguling, roll, semua kita lakukan. Sampai muntah-muntah. Sampai ada yang pingsan. Kalau belum pingsan berarti masih kuat.

Baru beberapa jam tiba ditempat, rasanya sudah berhari-hari. Ada beberapa diantara kami yang mundur dari barisan, pulang. Semuanya kami lakukan sebagai i'dad kami, meskipun tanah lapang dengan rerumputan hijau penuh dengan telepong sapi, kami rela melakukannya. Ini belum seberapa dibandingkan dengan perjuangan saudara-saudara kita di palestin, afghan, irak, dan negeri muslim lainnya.

Selama tiga hari kami lalui i'dad ini dengan suka ria. hanya diawal saja yang terasa sangat berat bagi kami, selanjutnya terasa begitu menyenangkan. Kami diajari survival, bagaimana bisa bertahan hidup meski tanpa ada bekal makanan. Outbond, dari merayap ditali, menuruni bukit dengan merayap, sampai turun menggunakan tali, semua begitu menyenangkan.

Hari terakhir, kami mendaki puncak gunung lawu dengan ketinggian 3260 km dpl. Kami awali langkah kami pada waktu malam, kira-kira jam 22.30 WIB. Sampai puncak jam 05.30 WIB, meski kami sempat istirahat dipos 4 selama 1 jam. Karena masih terlalu pagi sampainya, jadi belum diperbolehkan.

ujian terakhir dengan berenang. Banyak diantara kami yang tidak bisa berenang, yang terpenting adalah berani masuk kedalam air, setelah itu help...help...

Sungguh kenangan yang tak bisa terlupakan. Semangatnya, kekompakannya, laparnya, penderitaannya, ruhiyyahnya, kekuatannya, pengorbanannya, semua ada disini. Manhaj yang tidak bisa digantikan dengan yang lain. Allahuakbar...!!!

0 komentar:

Posting Komentar