Senin, November 27, 2006

Panah Asmara Aktifis Dakwah

Ketika interaksi ikhwan - akhwat semakin cair, maka getar-getar cinta kian bertubi-tubi meluncurkan panah asmaranya. Tidak bisa dihindarkan, ketika panah tadi sudah menancap dalam dada ikhwan - akhwat. Api asmarapun kian merebak seantero aktivis dakwah. Kita memahami betul, bahwa aktifis dakwah juga manuasia. Mereka punya nafsu, dan sangat manusiawi ketika dari kalangan aktifis dakwah saling menjatuhkan cintanya.
Perlu ada etika ketika para aktifis dakwah sedang disibukkan dengan aktifitas panah memanah. yaitu dari sisi syariat. Prinsip adalah prinsip, tidak bisa ditawar. Jangan bermain secara sembunyi layaknya para pemuda jahiliyah. Jangan pernah berbohong, karena dengan satu kebohongan akan menyusul kebohongan yang lain. Jangan pernah berduaan, karena bisa jadi dengan berduaan bisa muncul yang ketiga - meskipun selang 9 bulan 10 hari. Tetaplah dalam koridor syar'i.
Mintalah nasehat dari orang yang kita anggap sebagai guru kita, dengarkan setiap petuah yang keluar dari lidahnya yang hanif. Ikuti nasehatnya, bisa jadi beliau pernah menemui kasus yang sama, dari dirinya ataukah dari teman seperjuangan pada masa beliau. Sampaikan secara terus terang tanpa ada yang disembunyikan.
Tiap jaman akan ada kasus panah-panah asmara. Orang yang mampu bertahan tetap dalam koridor akan mempunyai nilai keberhasilan. Orang yang tidak mampu melawan gejolak syahwat, akan mundur dari peredaran dakwah. Apabila anda - yang membaca - telah terlancur mundur dari dakwah, segeralah hubungi murobbi.

0 komentar:

Posting Komentar