Senin, Desember 11, 2006

Membagi Cinta

Orang yang dimabuk cinta tidak akan mempedulikan apa yang dilakukannya. Sebagaimana mabuk yang disebabkan oleh minuman, apapun yang diinginkan haruslah diwujudkan, apapun akibatnya. Tidak ingat, tidak berpikir panjang , yang pasti harus terlaksana.

Begitu pula orang yang dimabuk cinta, dia akan melakukan apa yang ada dalam benaknya. Semua tidak bisa menghalangi hasrat keinginannya. Maju terus pantang mundur.

Dalam hal cinta seringkali terjadi, cinta yang mendua. Manusia tidak bisa mengingkari bahwa dalam hatinya sering kali timbul getar-getar cinta. Sebagaimana para wanita-wanita ketika melihat ketampanan yusuf, mereka tidak sadar telah menggores jari-jari mereka dengan pisau. Sebuah perasaan yang wajar.

Tapi yang menjadi pertanyaan adalah haruskah cinta itu kita bagi kepada beberapa orang ? ini yang masih menjadi polemik. Tidak akan bisa adil dalam membagi cinta, adil dalam membagi waktu, harta, dan pengorbanan mungkin bisa dilakukan. Tapi dalam membagi cinta, ....?

Perlu diingat bahwa totalitas cinta kita sebagai hamba kepada Robb tidak perlu dibagi. Apabila dibagi, maka kita telah menduakanya, alisan bersekutu dengan yang lain yang akan berakibat kemurkaan-Nya. Ini yang menjadi pegangan. Jangan pernah membagi cinta kita kepada-Nya dengan yang lain. Baik itu kepada sesama manusia, maupun kepada harta benda didunia.

0 komentar:

Posting Komentar